Senin, 06 Oktober 2014

SENYUM PEMBAWA CINTA II (Antologi "Armada Cinta di Gurun Asmara")


Senyum itu telah kembali.
Terpancar bersama sinar sang fajar.
Menyulap hatiku kehilangan nyali.
Membeku tak mampu berujar.

Mulutku ikut terkunci.
Diam tanpa sepatah kata.
Sementara cahaya cinta yang suci.
Semakin membutakan mata.

Aku berusaha kabur.
Agar batinku tidak tersihir.
Tetapi rindu yang lama terkubur.
Memaksa cintaku kembali lahir.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 04 Oktober 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar