Senin, 26 Mei 2014

PUNCAK NAFSU BIRAHI (Antologi "Reinkarnasi Sajak Vulgar")

Bukan kali yang pertama.
Saat bulan sedang purnama.

Mengucur peluh membanjiri dahi.
Puncak dari nafsu birahi.

Kau terkapar lemah.
Tanpa sehelai kain di pojokan rumah.

Terdiam membisu.
Di atas gundukan susu.


Distikon _ Sajak 2 Seuntai. (APB _ Aliran Puisi Baru).

Krui Selatan, 13 Mei 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar