Malam ini, malam terakhir aku di sini.
Bersama motor bututku yang setia menemani.
Tak bisa lagi kutonton televisi.
Kardus-kardus telah menumpuk dan terisi.
Tinggal menunggu waktu subuh datang.
Untuk mengucapkan seuntai kata lantang.
Selamat tinggal Bandar Lampung.
Ikhlaskan aku pulang kampung.
Distikon (Sajak 2 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru.
Bandar Lampung, 17 Maret 2014 23:31.
Bersama motor bututku yang setia menemani.
Tak bisa lagi kutonton televisi.
Kardus-kardus telah menumpuk dan terisi.
Tinggal menunggu waktu subuh datang.
Untuk mengucapkan seuntai kata lantang.
Selamat tinggal Bandar Lampung.
Ikhlaskan aku pulang kampung.
Distikon (Sajak 2 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru.
Bandar Lampung, 17 Maret 2014 23:31.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar