Rabu, 29 Januari 2014

ARMADA CINTA DI GURUN ASMARA (Jilid II)

Berdiri aku berdiri.
Menatap luasnya lautan hati.
Berlari aku berlari.
Jauh terperosok hari.

Sendiri aku terkapar.
Hanyut dalam buih sepi.
Antara sadar atau tak sadar.
Aku tak lagi punya arti.
 

Aku hanya punya Armada Cinta.
Sebuah benteng pengokoh jiwa.
Yang diam dan tersembunyi.
Di tengah hamparan Gurun Asmara.

Gurun yang penuh dangan asa.
Antara suka, duka, dan air mata...


Bandar Lampung, 22 April 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar