Serentetan peristiwa.
Datang menderu-deru.
Sang guru matematika.
Tersandung petaka pilu.
Muridmu, murid yang masih lugu.
Pelajaran, masih susah untuk dicerna.
Torehkan lembaran baru.
Untukmu guru matematika.
Tangisnya, pecahkan suasana.
Guru matematika, tak tau apa-apa.
Meringis, meronta-ronta.
Muridmu, lapor orang tuanya.
Peristiwa demi peristiwa.
Menjadi dasar, tindakan tanpa logika.
Guru matematika.
Hanya bisa mengelus dada.
Guru jenius, guru bajakan.
Tersingkir dari istana.
Singgasana kardus, mahkota koran.
Usang, tinggal cerita...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 15 Januari 2014.
Datang menderu-deru.
Sang guru matematika.
Tersandung petaka pilu.
Muridmu, murid yang masih lugu.
Pelajaran, masih susah untuk dicerna.
Torehkan lembaran baru.
Untukmu guru matematika.
Tangisnya, pecahkan suasana.
Guru matematika, tak tau apa-apa.
Meringis, meronta-ronta.
Muridmu, lapor orang tuanya.
Peristiwa demi peristiwa.
Menjadi dasar, tindakan tanpa logika.
Guru matematika.
Hanya bisa mengelus dada.
Guru jenius, guru bajakan.
Tersingkir dari istana.
Singgasana kardus, mahkota koran.
Usang, tinggal cerita...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _ Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 15 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar