Dari jiwa-jiwa independen.
Lahirlah sajak-sajak transenden.
Sajak yang begitu mempesona.
Dengan deretan rima yang sempurna.
Dari gabungan pola-pola campuran.
Yang telah disesuaikan dengan aturan.
Lahirlah sajak-sajak komposit.
Sajak yang haram dibilang parasit.
Dan dari jiwa-jiwa massal.
Sajak-sajak nomaden berasal.
Sajak yang terdengar kurang berirama.
Karena tidak menyempurnakan rima.
Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.
APB _ Aliran Puisi Baru.
Krui Selatan, 24 Juni 2014.
Note:
• TRANSENDEN
Transenden adalah sesuatu yang di luar batas. Sesuatu yang melewati batas persepsi normal. Dalam Matematika, Transenden digunakan untuk menunjukkan suatu bilangan yang tak terhingga. Bilangan yang tiada batasannya. Dalam Filsafat digunakan untuk menunjuk kepada Tuhan yang maha segala-galanya atau perihal yang superior.
Sedangkan dalam Aliran Puisi Baru, Transenden adalah suatu kesempurnaan sajak, baik itu dari Tipografi,Diksi, Imaji, Rima, Tema, Isi, dan lain-lain termasuk Pola Persajakan yang tetap pada Terzina dan Quatrain.
Lalu, mengapa Transenden dianggap sebagai sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia?
Jawabannya singkat! Karena hanya orang-orang yang bersungguh-sungguh ingin belajar, memahami dan mendalami APB sehingga mampu menciptakan hasil karya yang benar-benar sempurna, meskipun pada hakekatnya kesempurnaan hanya milik yang di atas!
• SEMI TRANSENDEN
Semi artinya setengah atau sebagian. Semi Transenden berarti hampir mendekati kesempurnaan.
• KOMPOSIT
Komposit adalah gabungan atau campuran. Dalam APB, komposit dapat diartikan sebagai sajak yang menggunakan pola campuran dalam bait-baitnya. Komposit hanya dapat diterapkan pada Terzina dan Quatrain saja. Karena kedua bentuk sajak ini mempunyai beberapa pola persajakan yang dapat digunakan secara acak antara bait yang satu dengan bait yang lainnya.
Pada hakekatnya, Sextet merupakan Terzina Ganda atau Double Terzina. Septima merupakan gabungan dari Quatrain dan Terzina. Stanza atau Oktav merupakan Quatrain Ganda atau Double Quatrain. Soneta terdiri dari 2 bait Quatrain dan 2 bait Terzina. Maka Sextet, Septima, Stanza atau Oktav, dan Soneta dapat digolongkan sebagai Sajak Komposit. Sehingga dalam Sextet, Septima, Stanza atau Oktav, dan Soneta dihalalkan menggunakan pola persajakan campuran.
• NOMADEN
Istilah nomaden berkaitan erat dengan sifat manusia yang selalu berpindah-pindah. Dalam APB, Nomaden diartikan sebagai sajak yang menggunakan rima akhir yang tidak sempurna. Karena rima akhir yang tidak sempurna inilah, sebuah sajak terlihat seperti berpindah-pindah rima atau lompat-lompat. Dengan kata lain, keselarasan rima akhirnya tidak didapati dalam sajak tersebut.
Sumber:
Lahirlah sajak-sajak transenden.
Sajak yang begitu mempesona.
Dengan deretan rima yang sempurna.
Dari gabungan pola-pola campuran.
Yang telah disesuaikan dengan aturan.
Lahirlah sajak-sajak komposit.
Sajak yang haram dibilang parasit.
Dan dari jiwa-jiwa massal.
Sajak-sajak nomaden berasal.
Sajak yang terdengar kurang berirama.
Karena tidak menyempurnakan rima.
Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.
APB _ Aliran Puisi Baru.
Krui Selatan, 24 Juni 2014.
Note:
• TRANSENDEN
Transenden adalah sesuatu yang di luar batas. Sesuatu yang melewati batas persepsi normal. Dalam Matematika, Transenden digunakan untuk menunjukkan suatu bilangan yang tak terhingga. Bilangan yang tiada batasannya. Dalam Filsafat digunakan untuk menunjuk kepada Tuhan yang maha segala-galanya atau perihal yang superior.
Sedangkan dalam Aliran Puisi Baru, Transenden adalah suatu kesempurnaan sajak, baik itu dari Tipografi,Diksi, Imaji, Rima, Tema, Isi, dan lain-lain termasuk Pola Persajakan yang tetap pada Terzina dan Quatrain.
Lalu, mengapa Transenden dianggap sebagai sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia?
Jawabannya singkat! Karena hanya orang-orang yang bersungguh-sungguh ingin belajar, memahami dan mendalami APB sehingga mampu menciptakan hasil karya yang benar-benar sempurna, meskipun pada hakekatnya kesempurnaan hanya milik yang di atas!
• SEMI TRANSENDEN
Semi artinya setengah atau sebagian. Semi Transenden berarti hampir mendekati kesempurnaan.
• KOMPOSIT
Komposit adalah gabungan atau campuran. Dalam APB, komposit dapat diartikan sebagai sajak yang menggunakan pola campuran dalam bait-baitnya. Komposit hanya dapat diterapkan pada Terzina dan Quatrain saja. Karena kedua bentuk sajak ini mempunyai beberapa pola persajakan yang dapat digunakan secara acak antara bait yang satu dengan bait yang lainnya.
Pada hakekatnya, Sextet merupakan Terzina Ganda atau Double Terzina. Septima merupakan gabungan dari Quatrain dan Terzina. Stanza atau Oktav merupakan Quatrain Ganda atau Double Quatrain. Soneta terdiri dari 2 bait Quatrain dan 2 bait Terzina. Maka Sextet, Septima, Stanza atau Oktav, dan Soneta dapat digolongkan sebagai Sajak Komposit. Sehingga dalam Sextet, Septima, Stanza atau Oktav, dan Soneta dihalalkan menggunakan pola persajakan campuran.
• NOMADEN
Istilah nomaden berkaitan erat dengan sifat manusia yang selalu berpindah-pindah. Dalam APB, Nomaden diartikan sebagai sajak yang menggunakan rima akhir yang tidak sempurna. Karena rima akhir yang tidak sempurna inilah, sebuah sajak terlihat seperti berpindah-pindah rima atau lompat-lompat. Dengan kata lain, keselarasan rima akhirnya tidak didapati dalam sajak tersebut.
Sumber: