Kamis, 26 Juni 2014

SENYUM PEMBAWA CINTA (antologi "Armada Cinta di Gurun Asmara")

Senyummu yang indah itu.
Mengobati hatiku yang telah buntu.

Senyum pembawa cinta.
Yang membuatku kehabisan kata-kata.

Aku tak lagi merana.
Karena hadirmu membuatku terpesona.

Andai aku dapat memilikimu.
Pasti hilanglah semua rasa jemu.

Tapi, itu tidak mungkin.
Karena aku orang miskin.


Distikon _ Sajak 2 Seuntai.
(APB _ Aliran Puisi Baru).

Bandar Lampung, 27 Mei 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar