Kamis, 26 Juni 2014

SENJA BERLALU, FAJAR MENYINSING (Untaian Sajak Keluarga Atlantis)

Senja telah berlalu.
Meninggalkan segumpal pilu.
Yang terasa begitu asing.

Giliran gelap yang kini menyelimuti.
Kota hati yang kembali mati.
Seperti tanpa suara bising.

Tiba-tiba wajah ayu menjelma.
Menjadi rupa bulan purnama.
Mengajak fajar kembali menyinsing.

Batinku tertunduk lesu.
Dalam diam yang membisu.
Dalam fikiran yang menggasing.


Terzina aab _ Sajak 3 Seuntai.
APB _ Aliran Puisi Baru.

Krui Selatan, 17 Juni 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar