Sabtu, 22 November 2014

CINTA DAN NAFSU MENCAIR LULUH (Antologi "Reinkarnasi Sajak Vulgar")

Dalam sebuah keterdiaman.
Yang dirasa cukup aman.
Kesalahan fatal terulang.
Di antara rimbunnya rumput ilalang.

Sudah kali yang ketiga.
Termasuk yang disergap tetangga.
Tubuh bersimbah peluh.
Cinta dan nafsu mencair luluh.

Sama sekali tak dapat diingat.
Berapa banyak tetesan keringat.
Yang tak akan pernah terlupakan.
Kenikmatan sesaat yang menyesatkan.


Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Krui Selatan, 21 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar