Sesal yang mengalir di ujung takdir.
Mengundang arogansi hati perlahan hadir.
Sehingga kecewa yang tertumpuk di jiwa.
Mengubur semua canda maupun tawa.
Gelisah yang menggebu-gebu.
Semakin hari semakin terasa tabu.
Ketakutan yang terus menyelimuti.
Menggerogoti setiap sendi-sendi hati.
Kemanakah aku harus berlari.
Untuk memperoleh pencerahan diri.
Agar aku bisa bangkit.
Dari fatamorgana yang menjangkit.
Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.
Krui Selatan, 17 November 2014.
Mengundang arogansi hati perlahan hadir.
Sehingga kecewa yang tertumpuk di jiwa.
Mengubur semua canda maupun tawa.
Gelisah yang menggebu-gebu.
Semakin hari semakin terasa tabu.
Ketakutan yang terus menyelimuti.
Menggerogoti setiap sendi-sendi hati.
Kemanakah aku harus berlari.
Untuk memperoleh pencerahan diri.
Agar aku bisa bangkit.
Dari fatamorgana yang menjangkit.
Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.
Krui Selatan, 17 November 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar