Di antara sesak pasar swalayan.
Tepat di tengah-tengah kota.
Bahu jalan tempat jualan.
Ciptakan macet merajalela.
Mungkin sudah jadi tradisi.
Misalnya saja trotoar.
Demi meraup sesuap nasi.
Dijadikan arena parkir liar.
Belum lagi tirtayasa.
Rute arah sukabumi.
Jalanan tanpa sisa.
Lubang-lubang yang menghiasi.
Sungguh tragis ini negeri.
Banyak koruptor yang berkuasa.
Nuansa Kota Tapis Berseri.
Rajutan tangan para pendosa.
Dimanakah janji-janjimu.
Wahai para penguasa.
Inilah yang kami tunggu.
Bandar lampung yang sentosa...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 30 Januari 2014.
Tepat di tengah-tengah kota.
Bahu jalan tempat jualan.
Ciptakan macet merajalela.
Mungkin sudah jadi tradisi.
Misalnya saja trotoar.
Demi meraup sesuap nasi.
Dijadikan arena parkir liar.
Belum lagi tirtayasa.
Rute arah sukabumi.
Jalanan tanpa sisa.
Lubang-lubang yang menghiasi.
Sungguh tragis ini negeri.
Banyak koruptor yang berkuasa.
Nuansa Kota Tapis Berseri.
Rajutan tangan para pendosa.
Dimanakah janji-janjimu.
Wahai para penguasa.
Inilah yang kami tunggu.
Bandar lampung yang sentosa...
Quatrain (Sajak 4 Seuntai) _Aliran Puisi Baru
Bandar Lampung, 30 Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar